Rabu, 25 November 2009



SOHC dan DOHC

Antara SOHC dan DOHC memang memiliki perbedaan konsep yang besar. Kedua istilah tersebut berbicara mengenai mekanisme pergerakan katup (tabung buka-tutup Head Silinder). SOHC merupakan singkatan dari Single Overhead Camshaft, sedangkan DOHC adalah singkatan dari Double Overhead Camshaft. Terlihat dari kedua singkatan tersebut ada satu kata yang sama, yaitu Camshaft atau umumnya disebut Noken As. Camshaft memiliki fungsi untuk membuka tutup katup isap dan katup buang sendiri
Bertugas menghisap campuran bahan bakar udara ke dalam ruang baker. Sebaliknya, katup buang memiliki tugas untuk menyalurkan sisa pembakaran ke knalpot.
SOHC merupakan konfigurasi mesin yang menggunakan satu poros bubungan untuk mengontrol katup dimana poros ditempatkan pada bagian atas ruang baker. Sedangkan konstruksi DOHC memiliki kemampuan tinggi meski rumit. Kaunggulan mesin DOHC adalah waktu yang ditetapkan (Value Timing). Sehingga waktu pembuangan bahan bakar dapat makin akurat. Dengan demikian tenaga maksimum msin akan mudah tercapai dan satu lagi suara terdengar lebih halus. Ini karena masing-masing poros pada mesin DOHC memiliki fungsi berbeda untuk mengatur klep masuk dan buang.
Mekanisme katup DOHC dibagi menjadi dua model, yaitu Single Drive Belt Directly dan Noken As (Isap) yang digunakan roda gigi. Adanya dua batang Noken As memungkinkan pabrikan untuk memasangkan teknologi multikatup dan katup variable pada mesin DOHC. Dalam satu silinder bisa dipasang lebih dari satu katup. Saat ini umumnya pabrikan menggunakan model 2 katup isap dan 2 katup buang, sehingga mesin DOHC yang memiliki 4 silinder bisa memasang 16 katup sekaligus.

V Lebih Bertenaga

Awalnya mesin yang berbentuk V ini merupakan pengembangan dari in-line. Meski masih rakus dengan isi silinder, namun bobotnya jauh lebih ringan dan kompak. Salah satu kelebihan dari mesin ini adalah karakter output tenagannya lebih lega dan dapat dicapai pada titik optimumnya meski di putaran lebih rendah. Hal ini disebabkan getaran mesin akibat gerakan naik turun piston yang dapat diredam dengan konfigurasi V. Suara mesin pun halus dan nyaris tidak terdengar ke dalam kabin mobil.
Setidaknya, ada beberapa pabrikan mobil yang mengusung mesin V untuk diletakkan di dapur pacu kendaraan yang diproduksi seperti yang tersemat pada ruang mesin mobil Mitsubishi Lancer 2008. Mesin Lancer generasi terbaru ini mengusung mesin 2.0 liter DOHC MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve Timing Electronic Control) 4 silinder. Tak heran jika kendaraan ini dianggap memiliki mesin yang terbilang irit bahan baker, namun sangat responsive. Apalagi dipasangkannya transmisi CVT 2 dengan 6 speed Sportonic.
Bahkan pada grade mobil tertentu malah menggunakan Paddle Shifter sehingga pengemudi bisa memindahkan gigi secara manual. Jadi, dengan berbagai kelebihannya , inilah mobil yang tampil bergaya sport yang sangat bertenaga diantara mesin standar pada mobil sekelasnya.
Nah untuk perawatannya memang membutuhkan mekanik yang ahli. Sebab, banyak yang komponennya yang “sembunyi”. Namun Anda tak perlu khawatir, karena pabrikan sudah menyiapkan tenaga ahli dan after sales yang ada dimana-mana.